Assalamu Alaikum Warohmatulohi Wabarokatuh.... Selamat Datang di Koyabarat.blogspot.com

KOYA BARAT

GAMBARAN UMUM
Kelurahan Koya Barat merupakan salah satu Kelurahan yang berada di wilayah Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Kelurahan ini merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di bagian timur Kota Jayapura. Awal berdirinya Kelurahan ini merupakan daerah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dan mengalami perubahan status menjadi Desa kemudian berkembang menjadi Kelurahan sampai sekarang. Kelurahan Koya Barat secara Administratif memiliki batasan sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Holtekamp, Kampung Skouw Yambe dan Kampung Koya Tengah; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Keerom; Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Koya Koso, Distrik Abepura; Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Koya Timur. Peta Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, 2011, Insert Kelurahan Koya Barat (warna kuning).  
Topografi Topografi Kelurahan Koya Barat adalah dataran rendah dengan Ketinggian 10 meter di atas permukaan air laut. Kelurahan ini memiliki luas wilayah 3,885,019 Ha atau 19 % luas Wilayah Distrik Muara Tami dan tediri dari lahan kering, rawa-rawa dan hutan.  
Iklim Variasi curah hujan 2.764 mm/th dengan suhu udara rata - rata 22° C - 33° C, musim hujan dan musim kemarau tidak teratur. Kelembaban udara rata- rata bervariasi antara 79% - 81%, keadaan iklim seperti ini sangat menunjang bidang pertanian dan peternakan.  
Kependudukan Penduduk Kelurahan Koya Barat adalah penduduk heterogen yang terdiri dari bermacam-macam suku yang ada di Indonesia. Jumlah Penduduk Kelurahan Koya Barat tahun 2010 adalah 4.526 jiwa dengan Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1377 KK.

Luas Wilayah dan Kondisi Tanah 
Luas wilayah Kelurahan Koya Barat 3,885.019 ha, terdiri dari 7 (tujuh) Rukun Warga dan 37 (tigapuluhtujuh) Rukun Tetangga. Sebagian lahan di Kelurahan Koya Barat adalah merupakan hutan yaitu seluas 4.967 ha. Kesesuaian lahan untuk pembangunan di Kelurahan Koya Barat dikelompokkan ke dalam Kawasan Budidaya dan Kawasan Non Budidaya serta pemukiman dan lain-lain.  



SEJARAH SINGKAT KOYA BARAT
Tahun 1970, Koya Barat masih dalam keadaan Hutan Belantara. Tahun 1980, Penyerahan hak atas tanah adat dari Suku Ramela dan Suku Rollo (Skouw) dan dari Kampung Koya Koso yang terdiri dari Suku Wemson Elsenggi, Suku Sabal dan Suku Waskay kepada Pemerintah Daerah Propinsi Irian Jaya. Pada saat itu Pemerintahan Propinsi Papua dipegang oleh Gubernur Isack Hindom dan Bupati Jayapura Barnabas Youwe. Tahun 1981 – 198, Dengan adanya Pelepasan Hak Atas Tanah Adat ke Pemerintah maka lokasi Penempatan I (pertama) sudah mulai dibuka untuk dipersiapkan daerah Pemukiman Transmigrasi Seluas + 3600 ha dijadikan tempat layak huni bagi warga Transmigrasi sampai saat ini. Lokasi ini dihuni oleh 500 kk yang terdiri dari 75 % asal Jawa dan 25 % asal dari Papua. Tahun 1982, Unit Pemukiman Trasmigrasi (UPT) masih dipegang oleh Departemen Trasmigrasi. Kepala UPT waktu itu antara lain : Gunarto, Paulus dan Sriwiyanto. Tahun 1983, Warga Trans mulai bercocok tanam, terbatas pada Palawija. Tahun 1985, Kepemilikan tanah diberikan kepada warga dalam bentuk Sertifikat. Tahun 1986, Terbentuknya Desa Devinitif. Tahun 1986 – 1987, Terbentuknya persiapan Desa yang masih binaan Departemen Transmigrasi dimana kepala Desa waktu itu adalah Suharno Budiutomo. Tahun 1988 – 1991, Resmi terbentuknya Desa Koya Barat dengan Kepala Desa - Suharno Budiutomo (1988 - 1991), - Sri Pujiono ( 1991 – 1995 ), - Decky Samai ( 1995 – 1999 ). Tahun 1994, Pemekaraan Wilayah Kecamatan dari Kecamatan Abepura kepada Kecamatan Persiapan Muara Tami. Tahun 1997, Terbentuknya Kecamatan Devinitif sampai dengan 2001 Tahun 2002, Perubahan nama dan status dari Kecamatan Muara Tami menjadi Distrik Muara Tami dan Status nama Desa diganti menjadi Kelurahan Koya Barat. Kepala Pemerintahan Kelurahan Koya Barat setelah perubahan status Desa Menjadi Kelurahan : - Sugiman, S.STP ( 2000 – 2002 ), - Takbir Sudiono. S.STP ( 2002 - 2005 ), - Supriyanto ,S.STP (2005 – 2010), - Reuter Sabarofek, S.STP ( 2010 – Sekarang )

Budidaya Tamanan Jagung

Teknik Budidaya Tanaman Jagung  

I. PENDAHULUAN 
Produksi palawija khususnya jagung,menunjukkan peningkatan peningkatan dari tahun ke tahun. Pertambahan jumlah penduduk dan program perbaikan gizi masyarakat melalui deversifikasi pola makanan, mendorong permintaan jagung. Selain komoditi jagung sebagai bahan baku industri dalam negeri semakin meningkat dengan banyaknya industri makanan ternak, industri minyak jagung dan produk ethanol, dimana varietas jagung hibrida mempunyai kelebihan dari jagung komposit yaitu produksinya 25-30% lebih tinggi, tahan rebah,penyakit dan kekeringan serta berumur pendek. Selain itu tanaman jagung banyak sekali gunanya,sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain batang dan daun muda untuk pakan ternak, batang dan daun tua setelah panen untuk pupuk hijau dan kompos, batang dan daun kering untuk kayu bakar, batang jagung untuk lanjar(turus), batang jagung untuk pulp (bahan kertas), buah jagung muda untuk sayuran,bergedel, bakwan,sambal goreng, biji jagung tua sebagai pengganti nasi,marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun,bahan campuran kopi bubuk, biskuit,pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri tekstil. 
II. SYARAT PERTUMBUHAN 
1. IKLIM 
  1. Iklim yang kehendaki oleh sebagian besar tanaman adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah, jagung dapat tumbuh didaerah yang terletak antara 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. 
  2. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musimkemarau.
  3. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. 
  4. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 dserajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. 
  5. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
 2. MEDIA TANAM 
  1. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimum tanah harus gembur, subur dan kaya humus. 
  2. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain andosol, latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan. 
  3. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 5,6-7,5. 
  4. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. 
  5. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras terlebih dahulu. 
3. KETINGGIAN TEMPAT
Jagung dapat ditanam di Indonesia dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung. 
II. TEKNIK BERCOCOK TANAM 
1. PERSIAPAN
Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga perlu penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman jagung dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan penggaruan tanah sampai rata. Ketika mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah jangan terlampau basah tetapi cukup lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket. Untuk jenis tanah berat dengan kelebihan, perlu dibuatkan saluran drainase. 
2. PENANAMAN 
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek. Jarak tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan pemeliharaan tanaman mudah. Beberapa varietas mempunyai populasi optimum yang berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan jarak tanam 100 cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm x 20 cm dengan satu tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman perlubang. Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah. 
3. PEMUPUKAN
Dari semua unsur hara yang diperlukan tanaman yang paling banyak diserap tanaman adalah unsur Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Nitrogen dibutuhkan tanaman jagung selama masa pertumbuhan sampai pematangan biji. Tanaman ini menghendaki tersedianya nitrogen secara terus menerus pada semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Kekurangan nitrogen dalam tanaman walaupun pada stadia permulaan akan menurunkan hasil. Tanaman jagung membutuhkan pasokan unsur P sampai stadia lanjut, khususnya saat tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat sebelum tanaman setinggi lutut. Sejumlah besar kalium diambil tanaman sejak tanaman setinggi lutut sampai selesai pembungaan.
4. PEMELIHARAAN
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Tanaman yang sehat dan tegap terus di pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan. Penurunan hasil yang disebabkan oleh persaingan gulma sangat beragam sesuai dengan jenis tanaman, jenis lahan, populasi dan jenis gulma serta faktor budidaya lainnya. Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai seperempat atau sepertiga dari daur hidup tanaman tersebut. Agar tidak merugi, lahan jagung harus bebas dari gulma. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan sampai menganggu atau merusak akar tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubuan pada waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain untuk memperkokoh batang juga untuk memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan. Tindakan pemeliharaan lainnya yaitu pemangkasan daun.Daun jagung segar dapat digunakan sebagai makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh daun pada fase kemasakan tidak menurunkan hasil secara nyata karena pada fase itu biji telah terisi penuh. 
5. PENGAIRAN
Air sangat diperlukan pada saat penanaman, pembungaan (45-55 hari sesudah tanam) dan pengisian biji (60-80 hari setelah tanam). Pada masa pertumbuhan kebutuhan airnya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan waktu berbunga yang membutuhkan air terbanyak. Pada masa berbunga ini waktu hujan pendek diselingi dengan matahari jauh lebih baik dari pada huja terus menerus. Pengairan sangat penting untuk mencegah tanaman jagung agar tidak layu. Pengairan yang terlambat mengakibatkan daun layu. Daerah dengan curah hujan yang tinggi, pengairan melalui air hujan dapat mencukupi. Pengairan juga dapat dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit diantara barisan jagung atau menggunakan pompa air bila kesulitan air. 6. PENYAKIT DAN HAMA 
Tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan biji. Beberapa jenis hama dan penyakit tanaman jagung yang sering merusak dan menggangu pertumbuhan jagung dan mempengaruhi produktivitas antara lain : 
a. Hama tanaman jagung, macam-macamnya : hama lundi, lalat bibit, ulat tanah, ulat daun, penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol. 
b. Penyakit tanaman jagung, macam-macamnya : bulai, cendawan, bercak ungu, karat. Sebelum terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung tersebut maka dapat dilaksanakan langkah-langkah pencegahan dengan cara: 
a. Penggunaan varietas bibit yang resisten 
b. Penggunaan teknik-teknik agronomi 
c. Penggunaan desinfektan pada benih yang akan ditanam d. Pemeliharaan dan pemanfaatan musuh-musuh alami 

7. PANEN
Waktu panen jagung di pengaruhi oleh jenis varietas yang ditanam, ketinggian lahan, cuaca dan derajat masak. Umur panen jagung umumnya sudah cukup masak dan siap dipanen pada umur 7 minggu setelah berbunga. Pemanenan dilakukan apabila jagung cukup tua yaitu bila kulit jagung sudah kuning. Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari pada bijinya, bila tidak membekas jagung dapat segera dipanen. Jagung yang dipanen prematur butirannya keriput dan setelah dikeringkan akan menghasilkan butir pecah atau butirnya rusak setelah proses pemipilan. Apabila dipanen lewat waktunya juga akan banyak butiran jagung yang rusak. Pemanenan sebaiknya dilakukan saat tidak turun hujan sehingga pengeringan dapat segera dilakukan. Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot (berkulit).

8. PASCA PANEN 
Penanganan pasca panen bisa dengan cara pengeringan, pada umumnya dilakukan dengan menghamparkan jagung dibawah terik matahari menggunakan alas tikar atau terpal. Pada waktu cerah penjemuran dapat dilakukan selama 3-4 hari. Dapat juga menggunakan mesin grain dryer. Kemudian jagung dipipil, agar segera dijemur kembali sampai kering konstan (kadar air kurang lebih 12%) agar dapat disimpan lama, biasanya memerlukan waktu penjemuran 60 jam sinar matahari. Pengolahan jagung ada 2 macam yaitu : 1. Pengolahan basah (wet process), adalah pengolahan jagung yang dilakukan dengan merendam jagung terlebih dahulu di dalam air sehingga menghancurkannya lebih mudah, dan setelah itu dikeringkan. 2. Pengolahan kering (dry process), adalah pengolahan secara kering tanpa perendaman, biasanya menghancurkannya lebih sukar dibandingkan dengan cara basah. Penanganan pasca panen jagung adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak jagung dipanen sampai dipasarkan kepada konsumen, kegiatannya meliputi : pemanenan,pengangkutan, pengeringan, penundaan, perontokan dan penyimpanan. Kegiatan penanganan pasca panen pada umumnya dilakukan oleh petani, kelompok tani, koperasi dan para pedagang pengumpul serta didukung oleh berbagai lembaga dalam masyarakat dalam satu kesatuan, maka disebut dengan istilah Sistem Penanganan Pasca Panen. Cara penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik akan memberikan dampak yang buruk terhadap mutu jagung, apabila mutu jagung menurun, maka harga jual menurun dan pendapatan petani menjadi lebih rendah. Faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi baik buruknya mutu jagung adalah adanya jamur dan cendawan yang ditandai dengan warna kehitam-hitaman, kehijau-hijauan atau putih pada buah jagung. Salah satu diantara jamur tersebut adalah Aspergilis sp yang menghasilkan racun aslatoksin dan berbahaya bagi manusia maupun ternak lainnya, jamur tersebut dapat dimatikan dengan pemanasan tetapi racunnya tidak dapat ditangkal dengan pemanasan.

Mari Belajar Budidaya Ikan Gurame

Ikan Gurame atau Osphronemus gouramy merupakan salah satu jenis ikan yang paling digemari. Rasa dagingnya khas. Tidak heran jika kemudian budidaya ikan gurame semakin meningkat tiap harinya seiring dengan permintaan konsumen (khususnya industri kuliner) yang terus mengalir. Ada dua jenis ikan gurame yang dibedakan atas ukurannya dan umum dipelihara yakni: Ikan Gurame angsa atau dikenal juga dengan nama soang. Ikan jenis ini memiliki badan yang panjang dan cenderung lebar. Panjangnya maksimal 65 cm dengan berat 8 kilogram Gurame Jepang. Jenis ini agak pendek dan dilengkapi dengan sisik yang lebih kecil. Ukuran maksimalnya encapa panjang 45 cm dan berat yang kurang dari 4,5 kilogram. Jika didasarkan pada warna, maka ikan gurame akan dibagi ke dalam tiga jenis yakni gurame putih, gurame hitam dan juga ikan gurame belang. Memulai Budidaya Ikan Gurame Langkah awal memulai usaha budidaya ikan gurame adalah dengan memilih induk yang telah mencapai umur 3 tahun. Terkait masalah induk ini, banyak pemula yang masih belum bisa membedakannya. Berikut kami beri ciri-ciri umumnya: Induk jantan: Memiliki sirip dengan warna yang terang atau cenderung putih. Ia juga memiliki dagu dengan warna kuning, dan jauh lebih tebal ketimbang dagu bentina. Dagu ini terkesan menjulur. Hal lain yang menjadi ciri induk jantan adalah jika diletakkan di lantai atau permukaan, ia akan mengangkat pangkal di sirip bagian ekornya ke atas. Induk betina: Memiliki dasar sirip dada yang cenderung gelap dan berwarna kehitaman. Dagunya berwarna cenderung cerah atau putih namun terkdang pula ada yang terlihat coklat. Apabila diletakkan di permukaan lantai, sang betina tidak menunjukkan reaksi apapun. Untuk indukan terbaik, pilih betina dengan usia antara 3 sampai 7 tahun. Sebab semakin tua akan semakin banyak produksi telurnya. Selain itu, pilihlah indukan baik itu jantan dan betina yang perutnya membulat sempurna, badannya agak panjang dan warna badan secara keseluruhan mengkilat atau terang. Perhatikan pula bagian sisiknya, jangan pilih yang cacat atau tidak lagi sempurna. Adapun induk betina yang sudah siap kawin, perutnya membesar ke belakang mendekati lubang dubur. Dan pada lubang tersebut terlihat kemerah-merahan. Apabila bagian perut betina diraba, akan terasa lunak atau lembek. 
Proses Pemijahan Langkah selanjutnya adalah pemijahan. Pemasukan air sebaiknya dilakukan lebih pagi dan pada pukul 10, kolam harus telah terisi setengahnya. Kemudian indukan baik itu betina dan jantan yang sebelumnya dipilah, dimasukkan ke dalam kolam dengan hati-hati. Jika Anda melakukannya sembarangan, ikan bisa stress dan tidak ingin kawin. Adapun perbadingan induk jantan dan induk betina dalam 1 kolam adalah 1:1-14. Hal ini dimaksudkan agar induk jantan bisa mengawini minimal 2 ekor induk betina dalam satu kali tarikan. Saat dimasukkan ke dalam kolam tempat pemijahan, sang jantan umumnya dtidak langsung memulai proes pembuatan sarangnya. Ia akan melakukan proses adaptasi dengan mengelilingi kolam untuk menandai wilayah barunya. Kira-kira setelah 15 hari di dalam kolam, girame jantan akan mulai membuat sarangnya. Setelah sarang selesai, jantan akan mulai memikat indukan betina. Induk betina nantilah yang kemudian menyemprotkan telurnya ke dalam sarang melalui sebuah lubang dengan ukuran kecil. Selanjutnya, sang jantan juga akan menyemprotkan spermanya dan di dalam sarang terjadilah pembuahan. Biasanya pemijahan ikan gurame berlangsung lebih lama. Induk jantan akan menjaga sarang selama proses pemijahan berlangsung di dalam sarang. Setelah rampung, barulah induk betina mengambil alih tugas menjaga keturunannya. Induk ini biasanya akan mengibas-ibaskan ekornya ke aras sarang agar kandungan oksigen lebih baik. Telur juga membutuhkan oksigen dalam proses menjadi benih ikan. Proses Penetasan Proses ini biasnaya berlangsung di akuarium, paso ataupun wadah lain yang memungkinkan seperti ember dll. Hati-hati saat memindahkan telur ikan gurame dari sarang menuju ke wadah penetasan. Jangan terlalu kasar sebab telur rawan pecah. Cara terbaik memindahkan telur ikan ini dengan menutup rapat sarang ikan dan kemudian diangkat ke atas permukaan kolam dan kemudian ditenggelamkan dalam keadaan terbuka sehingga telur-telur akan keluar dan mengambang di kolam. Anda segera mengangkat telur tersebut dengan menggunakan piring dan pindahkan ke wadah penetasan. Biasanya telur akan menetas dalam waktu antara 30 sampai 36 jam. Proses Pendederan Benih dari telur yang telah menetas selama lima hari belum membutuhkan makanan tambahan. Masuk hari ke 6, benih ikan sudah memerlukan makanan tambahan. Apabila belum ditebar ke kolam, peternak wajib menabirkan makan insuforia. Jiak benih ikan sudah hendak dipindahkan ke kolam, terlebih dahulu kolam harus dikeringkan dan diberi pupuk kandang dengan estimasi 1 kilogram per meter persegi. Setelah seminggu, sata kolam sudah berwarna kehiaju-hijauan, benih sudah boleh ditebar. Selanjutnya, benih ikan dipelihara dengan senantiasa memerhatikan keadaan air serta penambahan pupuk kandang hingga ikan gurame siap untuk dipanen. Budidaya ikan gurame memang lebih lama ketimbang jenis ikan lainnya, namun harganya yang mahal membuat ia tetap diminati. Selamat mencoba ya!

Budi Daya Ikan Mas

Cara Budidaya Ikan Mas. Ikan mas merupakan jenis ikan air tawar, berbadan pipih memanjang dengan tekstur daging yang lunak. Ikan mas adalah ikan yang sudah lazim dikonsumsi dan budidaya ikan mas dilakukan sangat pesat. Ikan mas sudah dikenal sejak 475 tahun sebelum masehi di Cina. Tapi di Indonesia ikan mas baru mulai dibudidayakan sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia adalah ikan yang berasal dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Banyak orang yang senang mengkonsimsi ikan mas sehingga budidaya ikan mas tetap dilakukan. Budidaya ikan mas berkembang pesat hampir di seluruh daerah di Indonesia. Pembudidayaan banyak dilakukan di kolam biasa, di sawah, waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan umum juga kolam lumpur. Pemilihan lokasi untuk budidaya ikan mas akan kita bakas di akhir artikel. Berikut ini adalah cara-cara pembibitan dalam memulai budidaya ikan mas. Memulai Budidaya Ikan Mas 1. Usaha Pembibitan Ikan Mas untuk budidaya ikan mas Dalam Budidaya Ikan mas pembibitan ikan menjadi step pertama pertumbuhan ikan. Peluang usaha pembibitan mas memiliki prospek yang cukup cerah, karena perputaran modal yang cukup cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas baru saja menetas, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia dua bulan. Pada setiap usia ikan mas memiliki potensi ekonomi dan inilah yang menjadikannya sebagai peluang usaha. Persiapan induk Ikan Mas Induk ikan mas yang akan dipijahkan dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan Ikan mas sebanyak 3% per bobot biomas per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari. Ikan Mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot >2 kg. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan mas tersebut jantan. Berikut ini ciri-ciri ikan mas betina yang siap pijah atau matang gonad adalah: - Pergerakan ikan lamban - Pada malam hari sering meloncat-loncat - Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak - Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan Sedangkan ciri-ciri untuk ikan mas jantan gerakan lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma) dari lubang kelamin bila dipijit. Pemijahan Ikan Mas Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan umum dimana ikan ini memijah secara alami atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan ikan mas adalah : - Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam) - Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm - Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang. - Memasang kakaban di tempat pemihajan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yangdijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5 x 0,4 m. - Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Jumlah induk Ikan Mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Satu Induk Ikan Mas betina dipasangkan dengan 2 atau tiga ikan mas jantan atau bahkan lebih tergantung bobot indukan betina. - Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannnya ke kolam pemeliharaan induk . Setelah telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva , beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet untuk larva, kutu air atau kuning telur rebus. Setelah kurang lebih lima hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan. Pendederan Ikan Mas Setelah larva cukup kuat saatnya untuk melakukan pendederan ikan mas, bisasanya dilakukan pada kolam lumpur atau sawah meski bisa juga dilakukan pada kolam semen. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100 m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan makanan tambahan berupa tepung pelet atau pelet yang telah direndam. Pada usia telah mencapai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen, untuk dijual atau dipelihara kembali pada kolam berbeda. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar, hanya saja kepadatan ikan perlu dikurangi. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Mas Dalam budidaya ikan mas, perlu diperhatikan persyaratan lokasi yang baik agar budidaya ikan mas berhasil. Perlu diketahui tanah yang baik untuk kolam budidaya ikan mas adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Hal ini disebabkan karena jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl. Ini berarti ketingian tersebut sudah cukup baik untuk budidaya ikan mas. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam budidaya ikan mas berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Kualitas air memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya ikan mas. Untuk pemeliharaan ikan mas air yang digunakan harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam untuk budidaya ikan mas dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3. Keasaman air (pH) untuk budidaya ikan mas yang baik adalah antara 7-8. Suhu air untuk budidaya ikan mas yang baik berkisar antara 20-25 derajat C. Nah itu tadi adalah beberapa tips mengenai cara-cara pembibitan dan pemilihan lokasi untuk budidaya ikan mas, semoga dapat membantu anda.

Budi Daya Ikan Nila

Cara Budidaya Ikan Nila 
Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupin skala besar atau perusahaan. Karena begitu besarnya peluang yang dapat diperoleh dari budidaya ikan nila, sekaligus menindak lanjuti artikel sebelumnya, yaitu cara budidaya jamur tiram, maka kali ini blog Karo Cyber akan mempublikasikan cara budidaya ikan nila kepada Anda. 
Cara Budidaya Ikan Nila Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting untuk diketahui, yaitu mulai dari persiapan kolam, penerbaran benih ikan, pencegahan penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahi secara detail tentang langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan penjelasannya secara spesifik kepada Anda.
  1. Persiapan Kolam Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: Pengeringan kolam; Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran; Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2; Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.; Pengisian air kolam; Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida; Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air; Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang; Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.
  2. Penerban Benih Ikan Nila Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor. 
  3. Pemberian Makanan Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur. Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini: 
  • Protein 20-30%; 
  • Lemak 70% (maksimal.); 
  • Karbohidrat 63 - 73%. 
  • Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah : Kaliandra - Kalikina atau kecubung; - Kipat - Kihujan. 
4.Penyakit Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut. Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal. Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan. 4. Pemanenan Ikan Nila Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor. Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap. Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang. Demikianlah informasi mengenai cara budidaya ikan nila yang bisa disampaikan kepada Anda.

JIKA LUPA KODE PUK UNTUK SEMUA OPERATOR

Bila kita lupa kode PIN dan salah memasukkan kode tersebut 3 kali berturut-turut maka SIM Card kita akan di kunci dan kita harus memasukkan kode PUK Pertanyaannya bagaimana bila kita lupa kode PUK? ternyata ada beberapa cara tergantung operator yang kita gunakan sbb :
Operator Indosat
Kode PUK default kartu IM3 adalah 12345678. Anda bisa memasukkannya secara manual untuk membuka kode PIN. Pada beberapa kartu mungkin hal ini akan membuahkan hasil, namun pada kartu baru bila tidak berhasil cobalah untuk menelpon ke nomor operator (100).  
Operator Telkomsel
Bila anda menggunakan kartu As dan kartu Simpati cobalah untuk menelpon ke 116 (gratis). Tanyakan nomor PUK kartu sim anda ke customer service tersebut dan apabila ditanyakan ICCID bacakan nomor yang tertera dibelakang Simcard Telkomsel
Operator XL
Untuk mendapatkan kode PUK kita bisa menelpon nomor 817 (berbayar) atau 818 (gratis). Kita bisa menanyakan nomor PUK kartu sim ke customer service. CS akan menyanyakan nomor ICCID. Nomor tersebut ada di belakang Simcard XL. Alternatif lain untuk mendapatkan kode PUK kartu XL adalah dengan cara mengirimkan SMS ke 9767 dengan format: PUK1[spasi]NoHP[spasi]19DigitNomorDiBelakangSIMcard Contoh: PUK1 0818762672 4136449610017894761  
Operator AXIS
Untuk mendapatkan kode PUK Kartu AXIS kita bisa menelpon ke nomor 888 (gratis). Tanyakan kepada CS nomor PUK kita dengan menyebutkan nomor ICCID yang ada dibelakang simcard AXIS  
Operator Three
Untuk mendapatkan kode PUK Kartu Three kita bisa menelpon ke nomor 123 (gratis). Tanyakan kepada CS nomor PUK kita dengan menyebutkan nomor ICCID yang ada dibelakang simcard Three
Operator Esia
Untuk mendapatkan kode PUK Kartu Esia kita bisa menelpon ke nomor *999 (gratis). Tanyakan kepada CS nomor PUK kita dengan menyebutkan nomor ICCID yang ada dibelakang simcard Esia  
Operator Flexi
Untuk mendapatkan kode PUK Kartu Esia kita bisa menelpon ke nomor 147. Tanyakan kepada CS nomor PUK kita dengan menyebutkan nomor ICCID yang ada dibelakang simcard Flexi